[6] [article] [slider-top-big] [Latest News]
You are here: Home / , Kill or be killed, GLADIATOR #3

Kill or be killed, GLADIATOR #3

| No comment

Pada Post sebelumnya, sudah dibahas mengenai tipe-tipe Gladiator dan perlengkapan tempurnya. Post kali ini akan membahas tentang kehidupan Gladiator. Selamat membaca.

Asal usul Gladiator
Gladiator umumnya berasal dari kaum budak, kriminal, tahanan perang ataupun politik. Mereka adalah kaum-kaum yang tidak memiliki kebebasan dan mereka harus tunduk pada majikannya. Jika mereka melawan, maka mereka akan dijatuhi hukuman mati. Dua tipe hukuman mati yaitu damnati (eksekusi langsung) atau gladium (bertarung sampai mati) adalah hukuman mati yang paling umum dalam lingkungan Romawi. Mereka dijaga ketat dan dipaksa masuk ke dalam sekolah gladiator.

› Pemula
Gladiator yang baru direkrut disebut dengan novicius (Inggris: novice; Indonesia: pemula). Setelah mereka menyelesaikan berbagai latihan intensif dan siap untuk bertarung mereka disebut dengan Tirones atau Tiro. Gladiator Tirone umumnya diberi tanda berupa tato di kaki, kepala, atau lengan agar mereka tidak mudah melarikan diri.  
› Pelatihan
Seorang calon gladiator akan diperiksa kesehatannya oleh medici (ahli medis, setara dokter atau tabib) untuk memastikan badannya fit dan bugar. Setelah pemeriksaan fisik mereka akan ditentukan kelas apa yang pantas untuk mereka (berat atau ringan) dan keahlian apa yang cocok untuk mereka (bertahan atau menyerang).
Pelatih / Trainer yang melatih para gladiator biasanya adalah para gladiator yang sudah pensiun (veteran). Mereka disebut sebagai Doctor. Tiap-tiap Doctor memiliki keahlian yang berbeda-beda berdasarkan tipe yang mereka embani (retiarius, secutor, dsb). Doctor yang melatih calon retiarius disebut sebagai Doctores Retiarii sedangkan Doctor yang melatih calon secutor disebut sebagai Doctores Secutorum, demikian juga dengan tipe yang lain.
Para gladiator biasanya berlatih dengan pedang kayu (rudus) dan menggunakan target berupa sebilah kayu yang disebut dengan palus. Palus atau bilah kayu memiliki berat yang bervariasi yang disesuaikan dengan kekuatan (strength) tiap-tiap gladiator. Pelatihan dengan menggunakan palu memungkinkan mereka melakukan manuver bebas tanpa memaksakan lawan untuk cedera. Selain palus, ada juga tiruan kayu yang menyerupai gladiator yang dapat diayunkan atau diputar. Tiruan kayu ini juga dilengkapi senjata dan perisai sesuai dengan tipe gladiatornya. Jika perisai dipukul tiruan akan berputar dan gladiator harus menghindarinya (terkadang lengan tiruan diberi karung pasir berat agar lebih menantang). Gagang dan perisai serangan digunakan untuk kemampuan menyerang.

› Pertarungan
Seperti yang kita ketahui, Gladiator adalah pertarungan sampai mati dimana petarung harus membunuh lawannya atau dibunuh. Namun dalam kondisi tertentu pertarungan yang dilaksanakan tidak sampai membunuh dimana lawan hanya berpura-pura menusuk. Gladiator umumnya beraksi satu lawan satu alias duel. Namun dalam pertandingan resmi terkadang bisa beregu (satu tim lawan satu tim). Selain bertarung dengan sesama gladiator juga bertarung melawan binatang buas seperti singa, maca, atau harimau. Ada dua tipe gladiator yang bertarung melawan binatang yaitu bestiarii (bersenjatakan pedang) dan paeginarius (bersenjatakan cambuk). Terkadang orang-orang non gladiator seperti tahanan, kriminal, atau bahkan orang Kristen (karena pada masa itu orang Roma gencar mengejar orang Kristen) yang tidak terlatih pun dipertontonkan untuk diadu dengan binatang buas. Lebih parah lagi ketika kaisar Caligula dan Nero memerintah, mereka menyuruh penonton paling bawah untuk bergulat melawan singa. Pertarungan Gladiator diawali dengan Praegenarii sebagai petarung pembuka dimana mereka akan bertarung dengan cambuk, tongkat, atau perisai dan setelah itu barulah pertandingan Gladiator yang sesungguhnya dimulai.

› Kematian
Seorang gladiator akan menunggu aba-aba dari kaisar atau penyelenggara untuk membunuh lawannya. Jika kaisar memberi jempol ke bawah (pollice verso) maka lawan tersebut pantas untuk dibunuh. Gladiator yang mati biasanya dikubur di pemakaman sekitar kota. Namun dalam beberapa kasus mayat gladiator dibuang begitu saja ke sungai atau tempat terpencil terutama gladiator yang dipandang rendah oleh masyarakat. Bahkan konon, mayat gladiator juga bisa dijadikan pakan bagi hewan buas yang lapar, terutama para gladiator yang bertarung dengan hewan buas.

› Kebebasan
Gladiator yang sudah berkali-kali menang akan diberikan pedang kayu yang digunakan untuk berlatih sebagai penghargaan dan tanda kehormatan. Selain sebagai piala untuk para gladiator, pedang kayu ini juga diberikan sebagai tanda kebebasan bagi para gladiator yang bersangkutan (liberatio). Selain mendapat hak dan kebebasan gladiator yang berpengalaman juga dipuja-puja layaknya seorang selebritis pada masa itu.

› Gladiator-Gladiator Terkenal
1. Spartacus
Spartacus adalah seorang budak Roma yang hidup antara tahun 109 SM hingga 71 SM. Kemungkinan ia adalah seorang tawanan perang Thrace yang memberontak melawan pasukan Romawi dan menjarah Itali. Spartacus dijual sebagai budak kepada seroang lanista (tuan tanah) bernama Lentulus Batiatus dan dimasukkan ke dalam sekolah gladiator (ludus) di sekitar Capua. Spartacus dilatih sebagai seorang gladiator berpengalaman yang kemudian ia menggunakan kemampuannya untuk melawan Roma. Sebagai seorang gladiator Spartacus juga dididampingi dua orang gladiator bernama Crixus dari Gaul (Perancis) dan Oenamus. 


2. Flamma
"Flamma, secutor, hidup 30 tahun, bertarung 34 kali, menang 21 kali, bertarung seri 9 kali, dan kalah 4 kali"


3. Priscus dan Verus
Priscus dan Verus hidup pada pasa pemerintahan Vespasianus. Mereka adalah dua gladiator ternama yang menang maupun kalah pada saat yang bersamaan. Kaisar Titus memberi mereka penghargaan berupa rudis (pedang kayu) dan mereka pun berjalan menuju Gerbang Kehidupan Colloseum Roma dimana kebebasan sudah menanti mereka.


4. Commodus
Kaisar-kaisar lain yang tercatat pernah mengikuti pertarungan gladiator adalah Caligula, Titus, Hadrian, Cracalla, Geta dan Didius Julianus.


Demikian sedikit uraian saya mengenai Gladiator,Untuk lebih lengkapnya silakan kunjungi link sumber sumber yang juga saya gunakan sebagai pranala luar dalam tulisan Gladiator #1, #2.

Sumber1 | Sumber2 | Sumber3 | Sumber4