Desember lalu, pangsa pengguna Windows XP sempat mengalami penurunan sementara jumlah pemakai Windows 8 naik. Tapi tren tersebut rupanya tidak bertahan lama. Alih-alih turun, menurut laporan firma riset Net Applications yang dilansir oleh ZDNet, pangsa pengguna Windows XP malah mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen pada Januari 2014.
Sistem operasi tua berumur 13 tahun tersebut masih dipakai oleh 29,2 persen atau hampir sepertiga komputer desktop dan laptop di seluruh dunia hingga Januari 2014. Kalau tren ini terus berlanjut, pada akhir 2014, satu dari lima komputer masih akan menjalankan Windows XP.
Padahal, Microsoft akan sengera mengakhiri dukungan terhadap XP pada 8 April 2014 sehingga sistem operasi tersebut akan menjadi rentan terhadap serangan cyber. Peluang sukses untuk serangan cyber yang dilancarkan terhadap PC berbasis Windows XP bakal meningkat 66 persen setelah bulan April, menurut perkiraan dari Microsoft sendiri.
Di sisi lain, Windows 8 dan 8.1 tak kunjung berhasil menarik mayoritas pengguna PC. Jumlah pemakai Windows 7 yang mencapai 25 persen dari seluruh PC saat ini masih dua kali lebih banyak dibandingkan angka gabungan Windows 8 dan 8.1 (10,6 persen). Salah satu alasan pengguna -- terutama kalangan korporat -- tak mau pindah ke Windows 8 diduga terkait dengan ongkos dan waktu yang diperlukan untuk mempelajari sistem operasi dengan tampilan serba baru itu.
Kalaupun pengguna PC Windows XP bermigrasi, besar kemungkinan bahwa dipilih adalah OS Windows 7, sistem operasi terakhir yang mengusung interface desktop Windows tradisional. Ditambah lagi, saat ini Windows bukan lagi satu-satunya sistem operasi yang bisa dipilih oleh pengguna. Tablet dan laptop dengan sistem operasi alternatif seperti Android, iOS, dan Chrome OS ramai dibeli orang sebagai pelengkap atau pengganti PC, sehingga menekan angka pengguna Windows 8. Belum lagi perangkat MacBook dari Apple yang mulai menarik minat pengguna korporasi.
Microsoft tampaknya mulai menyadari bahwa tampilan "live tiles" ala Windows 8 kurang disukai. Raksasa software ini belakangan disebut bakal membuat sistem operasi generasi berikut yang melakukan booting langsung ke desktop, kembali ke gaya Windows jadul.
Sistem operasi tua berumur 13 tahun tersebut masih dipakai oleh 29,2 persen atau hampir sepertiga komputer desktop dan laptop di seluruh dunia hingga Januari 2014. Kalau tren ini terus berlanjut, pada akhir 2014, satu dari lima komputer masih akan menjalankan Windows XP.
Padahal, Microsoft akan sengera mengakhiri dukungan terhadap XP pada 8 April 2014 sehingga sistem operasi tersebut akan menjadi rentan terhadap serangan cyber. Peluang sukses untuk serangan cyber yang dilancarkan terhadap PC berbasis Windows XP bakal meningkat 66 persen setelah bulan April, menurut perkiraan dari Microsoft sendiri.
Di sisi lain, Windows 8 dan 8.1 tak kunjung berhasil menarik mayoritas pengguna PC. Jumlah pemakai Windows 7 yang mencapai 25 persen dari seluruh PC saat ini masih dua kali lebih banyak dibandingkan angka gabungan Windows 8 dan 8.1 (10,6 persen). Salah satu alasan pengguna -- terutama kalangan korporat -- tak mau pindah ke Windows 8 diduga terkait dengan ongkos dan waktu yang diperlukan untuk mempelajari sistem operasi dengan tampilan serba baru itu.
Kalaupun pengguna PC Windows XP bermigrasi, besar kemungkinan bahwa dipilih adalah OS Windows 7, sistem operasi terakhir yang mengusung interface desktop Windows tradisional. Ditambah lagi, saat ini Windows bukan lagi satu-satunya sistem operasi yang bisa dipilih oleh pengguna. Tablet dan laptop dengan sistem operasi alternatif seperti Android, iOS, dan Chrome OS ramai dibeli orang sebagai pelengkap atau pengganti PC, sehingga menekan angka pengguna Windows 8. Belum lagi perangkat MacBook dari Apple yang mulai menarik minat pengguna korporasi.
Microsoft tampaknya mulai menyadari bahwa tampilan "live tiles" ala Windows 8 kurang disukai. Raksasa software ini belakangan disebut bakal membuat sistem operasi generasi berikut yang melakukan booting langsung ke desktop, kembali ke gaya Windows jadul.
[ Sumber ]