Teknologi bermanfaat untuk membantu manusia menjalani kehidupan. Bahkan inovasi teknologi juga telah merevolusi pornografi. Munculnya teknologi mesin cetak, kamera video, hingga internet semakin memperluas dan menebarkan pornografi dengan cara yang semakin mudah. Dilansir Wired, Minggu 2 Febuari 2014, sebuah tim dari berbagai ahli lintas ilmu, Sexualitics, menciptakan semacam alat layaknya Google Trend tapi khusus untuk memetakan konten porno. Alat ini dinamakan Porngram. Porngram disebutkan melacak evolusi kata kunci konten dalam 800.000 judul video yang diunggah ke sebuah laman porno , sepanjang 2007 hingga Febuari 2013. Dengan alat ini, memungkinkan pengguna memasukkan sejumlah kata kunci untuk melihat seberapa sering kata kunci ini muncul dalam sebuah judul video porno yang diunggah dalam situs. Porngram dibangun dari seperangkat data Sexualitics yang diambil dari sejumlah situs porno. Konten itu menjadi subjek riset analisis data porno. Data dari suatu situs, yang terlihat 1,2 juta video, namun tak dilengkapi dengan waktu unggah sehingga kurang menarik bagi riset. Akhirnya peneliti beralih ke situs satunya.
Tim peneliti yang terdiri dari Baptiste Coulmont, Antoine Mazières, Mathieu Trachman, Jean-Philippe Cointet dan Christophe Prieur memiliki keahlian berbeda yaitu ilmu komputer, sosiologi, statistik, matematika dan studi gender. Mereka mengorek judul, tautan, deskripsi, jumlah view, komentar, durasi, tanggal unggah hingga username penggungah video. Data itu kemudian dianalisa menggunakan pendekatan kuantitatif untuk memahami klasifikas pornografi.
Peneliti mengurutkan tautan dalam sebuah kategori dan kemudian memeringkat tautan sesuai banyaknya tautan langsung yang dimiliki video itu. Peneliti juga mengaku tak hanya mengungkapkan berapa kali sebuah kata kunci muncul pada judul film porno dari waktu ke waktu. Mereka juga meneliti kata kunci yang terpopuler berbasis view dan juga kategori yang paling terkomentari.
Antoine Mazières, kandidat doktor INRA-Sens dan LIAFA membeberkan tantangan terbesar untuk pengumpulan data ini. "Dibutuhkan sekelompok ahli mulai dari fisika statistik sampai antropologi budaya," jelasnya. Ia menambahkan, temuan terpenting yaitu bagaimana data menyoroti keragaman besar praktek seksual sedangkan secara statistik kategori video mainstrem sangat luar biasa. Temuan mengejutkan lain yaitu 37 dari 100 video yang paling banyak dilihat pada sebuah situs yang memiliki judul subyek 'mom' atau 'mother'. Kejutan lain yaitu istilah MILF.
[Sumber]