Apakah anda pernah mendengar istilah Warsawa Ghetto? jika belum, mari kita simak ulasan singkat berikut ini.
Warsaw Ghetto bisa juga di sebut kisah perjuangan pembebasan diri setelah kaum Yahudi yang sebelumnya dipaksa tinggal di sana oleh Nazi yang kemudian mulai dipindahkan secara besar-besaran ke kamp-kamp militer, terutama Treblinka, untuk dibunuh di kamar gas. Pemindahan ini pada awalnya tidak diketahui kaum yahudi karena alasan awal pemindahan ke warsaw adalah berpindah ke tempat yang lebih baik. Hal ini juga menjadi (Endlösung) atau "solusi terakhir" Hitler untuk memusnahkan Kaum Yahudi dari wilayahnya.
Karna adanya isu-isu yang beredar di kalangan Yahudi bahwa mereka akan dibunuh secara massal di Treblinka hal ini di sampaikan pula oleh beberapa korban yang lolos dari Treblinka dan melakukan gerakan kecil pemberontakan serta menyebarkan isu-isu tapi isu tersebut benar atau merupakan informasi palsu dan hanya digunakan sebagai alat propaganda untuk menimbulkan perlawanan dari para tahanan Yahudi.
Pada saat mengusir tentara Jerman dari Polandia, Uni Soviet mendudukkan pemerintahan yang dipimpin oleh para tokoh komunis Polandia. Hal ini tidak disenangi oleh pemerintah Polandia di pengasingan, yang didukung oleh kebanyakan penduduk Polandia yang anti-Rusia dan anti-komunis. Agar dapat mematahkan klaim Soviet sebagai "pembebas" Polandia, kelompok gerilya anti-komunis Polandia di bawah pimpinan Jenderal Bor Komorowski berusaha untuk merebut Warsawa dari tangan Jerman ketika Tentara Merah berada di depan gerbang Warsawa.
Karna adanya isu-isu yang beredar di kalangan Yahudi bahwa mereka akan dibunuh secara massal di Treblinka hal ini di sampaikan pula oleh beberapa korban yang lolos dari Treblinka dan melakukan gerakan kecil pemberontakan serta menyebarkan isu-isu tapi isu tersebut benar atau merupakan informasi palsu dan hanya digunakan sebagai alat propaganda untuk menimbulkan perlawanan dari para tahanan Yahudi.
Pada saat mengusir tentara Jerman dari Polandia, Uni Soviet mendudukkan pemerintahan yang dipimpin oleh para tokoh komunis Polandia. Hal ini tidak disenangi oleh pemerintah Polandia di pengasingan, yang didukung oleh kebanyakan penduduk Polandia yang anti-Rusia dan anti-komunis. Agar dapat mematahkan klaim Soviet sebagai "pembebas" Polandia, kelompok gerilya anti-komunis Polandia di bawah pimpinan Jenderal Bor Komorowski berusaha untuk merebut Warsawa dari tangan Jerman ketika Tentara Merah berada di depan gerbang Warsawa.
Para prajurit Polizei SS menggiring para Yahudi yang menyerah
Pemberontakan meletus pada awal Agustus 1944, di mana kaum gerilyawan dan penduduk sipil Warsawa bahu-membahu untuk merebut ibukota mereka dari tangan Nazi. Hitler yang murka mengirimkan Jenderal SS Stroop dan pasukannya yang terdiri atas campuran pasukan SS-polisi, tentara reguler, dan milisi-milisi Latvia dan lokal yang pro-Nazi.
Diperkirakan 150.000 penduduk Warsawa terbunuh selama pertempuran yang berlangsung hingga Oktober 1944. Bor sendiri kemudian ditawan Jerman.
Karna pada tanggal 1 Agustus 1944 pukul 5 sore waktu setempat, milisi perlawanan Polandia memberikan sinyal kode "Tempest" (badai) lalu kemudian terdengar sejumlah ledakan dan tembakan senjata di Warsawa, pertanda dimulainya perlawanan, kini di setiap tanggal 1 Agustus Warsaw Ibu Kota Polandia adalah kota yang seakan warganya tersihir dimanapun dan apapun yang mereka kerjakan mendadak menjadi beku atau menjadi "Kota yang Terdiam Selama Satu Menit Tiap Tahunnya" mereka meluangkan waktu demi mengenang dan menghormati kisah pertempuran melawan Jerman selama 63 hari di tahun 1944 di masa lampau.