Bentrokan yang terjadi antara polisi dan demonstran anti pemerintah di Ukraina sedang ramai dibicarakan.
Bentrokan yang terjadi di Independence Square antara demonstran dan polisi, sebagaimana demonstrasi-demonstrasi lainnya memicu emosi, dan kebencian bagi kedua belah pihak. namun, ada yang unik dari bentrokan kali ini.
Andrei yang merupakan seorang polisi anti huru-hara jatuh hati pada demonstran cantik bernama Lidia Pankiv, yang justru memulai kisah cintanya saat kerusuhan terjadi. Ceritanya berawal saat teman Lidia yang sesama demonstran meminta bantuannya terkait seseorang yang ditahan oleh pihak kepolisian. Karena situasi yang tak memungkinkan, saking ricuhnya, Lidia pun meminta wanita itu untuk menghubunginya nanti lewat telepon. Nomor telepon disampaikan dengan teriakan.
"Aku meneriakkan nomor teleponku dua kali, karena situasi saat itu sangat berisik," cerita Lidia seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/2/2014). Tak hanya sang teman yang mendengarnya. Tanpa disangka-sangka, Lidia mendapat sebuah pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang. Isinya berupa ajakan untuk menikah.
"Meski suasana tak memungkinkan, aku masih bisa mengingat nomor telepon yang kamu berikan kepada temanmu. Semalam, aku berdiri di hadapanmu dengan sebuah tameng. Saat kamu meminta kami (para polisi anti huru-hara) untuk mundur, aku sadar bahwa aku ingin menikahimu. Andrei," begitulah isi SMS yang dikirim seorang polisi anti huru-hara. Namanya Andrei.
Lidia mengaku terkejut saat mendapat SMS dari Andrei. Meski mereka berada di pihak yang berlawanan, Lidia setuju kopi darat dengan Andrei.
"Aku sangat terkejut saat menerima SMS dari Andrei. Aku juga tidak mengerti kenapa aku setuju untuk bertemu dengannya. Saat itu aku hanya berpikir mungkin aku bisa menyakinkan Andrei bahwa selama ini dia membela pihak yang salah. Aku tidak pernah menduga akan jatuh cinta padanya. Namun, saat kami bertemu dan mulai bicara, terjadilah hal yang tak kukira. Aku jatuh hati pada Andrei," ungkap Lidia.
Andrei yang merupakan seorang polisi anti huru-hara jatuh hati pada demonstran cantik bernama Lidia Pankiv, yang justru memulai kisah cintanya saat kerusuhan terjadi. Ceritanya berawal saat teman Lidia yang sesama demonstran meminta bantuannya terkait seseorang yang ditahan oleh pihak kepolisian. Karena situasi yang tak memungkinkan, saking ricuhnya, Lidia pun meminta wanita itu untuk menghubunginya nanti lewat telepon. Nomor telepon disampaikan dengan teriakan.
"Aku meneriakkan nomor teleponku dua kali, karena situasi saat itu sangat berisik," cerita Lidia seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/2/2014). Tak hanya sang teman yang mendengarnya. Tanpa disangka-sangka, Lidia mendapat sebuah pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang. Isinya berupa ajakan untuk menikah.
"Meski suasana tak memungkinkan, aku masih bisa mengingat nomor telepon yang kamu berikan kepada temanmu. Semalam, aku berdiri di hadapanmu dengan sebuah tameng. Saat kamu meminta kami (para polisi anti huru-hara) untuk mundur, aku sadar bahwa aku ingin menikahimu. Andrei," begitulah isi SMS yang dikirim seorang polisi anti huru-hara. Namanya Andrei.
Lidia mengaku terkejut saat mendapat SMS dari Andrei. Meski mereka berada di pihak yang berlawanan, Lidia setuju kopi darat dengan Andrei.
"Aku sangat terkejut saat menerima SMS dari Andrei. Aku juga tidak mengerti kenapa aku setuju untuk bertemu dengannya. Saat itu aku hanya berpikir mungkin aku bisa menyakinkan Andrei bahwa selama ini dia membela pihak yang salah. Aku tidak pernah menduga akan jatuh cinta padanya. Namun, saat kami bertemu dan mulai bicara, terjadilah hal yang tak kukira. Aku jatuh hati pada Andrei," ungkap Lidia.